Masjid Jokowi Di Solo Sudah Dibuka Untuk Umum

Masjid Jokowi Di Solo Sudah Dibuka Untuk Umum

Keistimewaan Masjid Sheikh Zayed

Arsitektur yang diusung dalam bangunannya dibuat mirip dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Dikutip dari surakarta.go.id, marmer yang digunakan pun, didatangkan langsung dari Italia. Masjid ini mempunyai luas kurang lebih 8.000 meter persegi, dilengkapi dengan 4 menara dan 1 kubah utama.

Masjid ini dilengkapi ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, serta basement yang digunakan untuk tempat wudhu putra dan putri. Selain itu, juga disediakan lahan khusus parkir agar kendaraan yang datang bisa terparkir rapi dan tidak berhenti di pinggir jalan yang bisa menimbulkan kemacetan. Masjid ini juga dihiasi dengan 82 kubah bergaya Maroko, menggunakan pelataran dari batu pualam putih dan marmer Italia.

Masjid Sheikh Zayed memiliki kapasitas hingga 10 ribu orang. Masjid bernuansa putih dan emas itu juga bisa dimanfaatkan untuk pengajian dan wisata religi. Masjid Sheikh Zayed ini dapat dikunjungi masyarakat umum dan dapat menjadi destinasi wisata religi baik untuk warga Solo maupun luar kota.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Malam ini, Selasa (28/02/2023), Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin secara resmi membuka Masjid Raya Sheikh Zayed Solo untuk digunakan masyarakat, setelah sebelumnya tertutup untuk umum karena masih dalam proses penyempurnaan pembangunannya.

Saat memberikan sambutan, Wapres menyampaikan harapannya agar Masjid Raya Syeikh Zayed Solo, dapat menjadi corong kesejukan dan kedamaian bagi masyarakat.

“Sekaligus [juga] dapat meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka membangun dan merawat harmoni kerukunan dan persatuan dalam dakwah wasathiyah dan rahmatan lil’alamiin menuju Indonesia yang lebih maju,” pesannya.

Selain itu, Wapres juga berharap pembukaan Masjid Raya Syeikh Zayed Solo untuk masyarakat umum ini, akan menambah kuat karakater masyarakat Islam yang baik akidahnya, serta berwatak keislaman, kebangsaan, dan keindonesiaan.

“Saya ikut bersyukur atas pembukaan Masjid Raya Syeikh Zayed Solo ini, sekaligus juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Y.M. Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), “ tutur Wapres.

“[Saya] mendoakan kepada segenap pengurus dan jajaran pengelola Masjid Raya Syeikh Zayed Solo untuk tetap sehat, semangat, dan istiqomah dalam menjalankan segala kegiatan dan program-program keagamaan, dakwah, dan, pemberdayaan umat, serta sosial kemasyarakatan,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa Masjid Raya Syeikh Zayed Solo adalah simbol hubungan Indonesia dengan dunia Internasional yang sangat harmoni.

“Semoga kehadiran Masjid Syekh Zayed ini akan menambah semangat kita dalam merawat keberagamaan yang moderat dan toleran,” tuturnya.

Sebagai informasi, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi. Masjid ini dibangun sebagai hadiah dari Presiden PEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) untuk Indonesia.

Masjid Raya Sheikh Zayed ini dibangun di atas lahan seluas 3 hektar yang terletak di Jl. A. Yani No. 128, Gilingan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah dan dapat menampung sekitar 12.000 jamaah. Bangunan utama masjid seluas 8.400 m² dengan area landscape seluas 24.600 m² yang dilengkapi lahan parkir seluas 3.500 m².

Masjid yang sebelumnya telah diresmikan Presiden Joko Widodo dan Presiden MBZ pada Senin, 14 November 2022 yang lalu, tampak megah dan indah dengan empat menara yang menjulang tinggi, satu kubah utama yang dikelilingi dengan kubah-kubah kecil. Selain itu, masjid ini juga dihiasi ornamen khas Timur Tengah yang dipadukan dengan unsur Indonesia dalam bentuk motif batik di beberapa lokasi.

Sebagai hasil kerja sama dua negara, Masjid Raya Sheikh Zayed ini diharapkan dapat menjadi pembawa pesan Islam tentang perdamaian dan toleransi bagi semua kalangan masyarakat.

Mendampingi Wapres saat seremonial peresmian masjid, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, serta Imam Besar Masjid Sheikh Zayed K.H. Abdul Rozaq Shofawi. (EP/AS – BPMI Setwapres)

SURAKARTA – Masjid Raya Sheikh Zayed Solo sudah dibuka untuk umum. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat ikut menjaga, dan menginginkan masjid terbesar di Solo itu bisa menjadi center of excellent, sebagai ruang diskusi, kajian, dan tempat untuk menularkan kebaikan.

“Pengelolaan masjid ini ada di Pemkot Surakarta. Setelah dibuka, masjid ini harapannya bisa segera berfungsi dan pasti banyak orang yang ingin beribadah di masjid itu karena bagus banget,” kata Ganjar, saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin di Surakarta, Rabu (1/3/2023).

Ganjar menceritakan, saat pembukaan Masjid Raya Sheikh Zayed oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Selasa (28/2/2023) malam, sebenarnya banyak masyarakat yang ingin hadir, tetapi kapasitas untuk acara tersebut dibatasi. Namun, antusias warga yang datang untuk salat subuh berjemaah pertama kali di masjid itu sangat besar.

“Kemarin itu, pada saat Pak Wapres membuka ternyata banyak masyarakat yang ingin ikut hadir sebenarnya, tapi kapasitasnya dibatasi. Maka yang luar biasa tadi pagi subuhan untuk yang pertama bareng-bareng dengan Pak Wapres, luar biasa MasyaAllah. Masyarakat juga cukup antusias,” tuturnya.

Antusias yang besar itu tentu tidak akan terjadi pada hari pertama pembukaan masjid untuk umum. Menurut Ganjar, arsitektur masjid yang bagus juga menjadi daya tarik tersendiri, sehingga berpotensi menjadi destinasi wisata religi.

“Yang diperlukan adalah mari kita jaga bersama kebersihannya, tamannya dijaga, pokoknya tidak boleh nyampah di sana. Ini pasti akan menjadi tempat destinasi baru, apalagi kalau orang yang ingin ziarah dan sebagainya, pasti akan sangat tertarik untuk datang ke masjid ini. Biasanya banyak kelompok yang datang,” ungkap Ganjar.

Dia berharap, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo tidak sekadar menjadi tempat ibadah atau destinasi wisata religi, tetapi bisa menjadi center of excellent.

Apalagi di areal masjid itu, masih akan ada satu proyek yang dikerjakan, yaitu Islamic Center. Artinya, akan lebih banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat dengan keberadaan masjid ini.

“Mudah-mudahan bermanfaat tapi kita mesti jaga, karena masih ada satu tahap lagi nanti semacam Islamic Center yang akan dibangun. Mudah-mudahan meningkatkan ibadah kita semuanya, sekaligus bisa menjadikan masjid itu center of excellent. Jadi orang bisa beribadah, berdiskusi, dan menularkan kebaikan dari tempat ibadah itu,” katanya.

Satu fasilitas yang juga mendukung untuk menjadikan masjid sebagai center of excellent adalah keberadaan perpustakaan. Menurut Ganjar, saat ini banyak masjid yang juga memiliki perpustakaan, sehingga orang bisa banyak belajar.

“Center of excellent-nya di situ (perpustakaan). Orang bisa diskusi, melakukan kajian, dan orang bisa membaca banyak buku. Buku agama atau mungkin lainnya. Banyak juga masjid sekarang punya perpustakaan sehingga orang bisa belajar banyak hal,” katanya.

Diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendampingi kunjungan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Surakarta pada Selasa (28/2/2023) untuk membuka Masjid Raya Sheikh Zayed Solo untuk umum. Paginya, pada Rabu (1/3/2023) Ganjar dan Ma’ruf Amin salat subuh berjemaah perdana bersama masyarakat. (Humas Jateng)*ul

Suara.com - Sudah tahu belum, kalau Masjid Raya Sheikh Zayed yang terletak di Solo, Jawa Tengah, telah dibuka untuk umum mulai hari Selasa (28/2/2023). Seperti apa profil Masjid Sheikh Zayed Solo ini?

Ternyata, Masjid Raya Sheikh Zayed adalah hadiah dari Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai simbol persahabatan Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA). Simbol persahabatan itu juga diperkuat dengan ditanamnya pohon Sala yang terletak di area masjid.

Tak heran, banyak yang penasaran dan ingin tahu, seperti apa profil Masjid Sheikh Zayed Solo. Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Profil Masjid Sheikh Zayed Solo

Baca Juga: Duh! Netizen Ini Curhat Harus Bayar Parkir Rp10 Ribu ke Oknum Ormas saat Ingin Foto di Masjid Sheikh Zayed Solo

Sebelumnya, masjid ini telah diresmikan MBZ dan Presiden Jokowi pada tahun lalu, tepatnya pada tanggal 14 November 2022.

Dilansir dari laman Pemerintah Kota Surakarta, Masjid Raya Sheikh Zayed ini berlokasi di Jalan Ahmad Yani Nomor 128 Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Daya Tampung Masjid Sheikh Zayed

Masjid ini memiliki luas 8.000 meter persegi dan dibangun hingga dua lantai. Menariknya, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini juga dilengkapi empat menara dan satu kubah utama.

Total, Masjid Raya Sheikh Zayed memiliki sebanyak 82 kubah yang dihiasi batu pualam putih. Masjid megah ini mampu menampung jemaah sampai dengan 10.000 orang, sementara untuk bangunan intinya bisa menampung hingga 4.000 orang.

Baca Juga: Gibran Beri Sinyal, Masjid Sheikh Zayed akan Segera Dibuka untuk Umum

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dibangun dengan nuansa emas dan putih, di mana pada malam hari, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini dihiasi dengan lampu berwarna biru yang menambah kemegahan dinding putih dan lampu kuningnya.

Ternyata, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo adalah replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque, Abu Dhabi, UEA. Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohammed Al Mazroui sempat mengatakan bahwa Pemerintah UEA berupaya untuk membangun masjid di Solo serupa dengan masjid aslinya.

Meskipun memiliki ornamen bangunan khas Timur Tengah, namun Masjid Raya Sheikh Zayed Solo tetap memiliki sentuhan unsur budaya Indonesia, salah satunya adalah di bagian lantai masjid terdapat hiasan motif batik, yaitu batik kawung.

Fasilitas Masjid Sheikh Zayed Solo

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, di antaranya adalah ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, ruang pengelola, taman, basement, tempat wudhu, hingga lahan parkir yang bisa menampung sampai dengan 29 bus.

Selain itu, fasilitas difable juga dibangun di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini, untuk memudahkan jemaah disabilitas agar tetap bisa menikmati kemegahan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Sementara itu di sekitar kompleks masjid, dibangun juga Islamic Center yang bisa menjadi pusat pendidikan dan pengajaran Islam. Nantinya, di dalam area Islamic Center itu akan didirikan Taman Pendidikan Al Quran (TPA), tempat tafsir Al Quran, madrasah, hingga tempat pengembangan ekonomi syariah yang menjual produk halal.

Masjid yang sangat memukau, bukan? Demikian penjelasan lengkap tentang Masjid Sheikh Zayed Solo yang telah diresmikan.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo resmi dibuka untuk umum pada 28 Februari 2023. Berikut keistimewaan masjid ini.

Masjid Sheikh Zayed merupakan hibah dari Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Masjid ini didirikan sebagai simbol persahabatan antara Indonesia dan UEA. Masjid ini didedikasikan terhadap seluruh umat Islam di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah diresmikan pada 14 November 2022 oleh Presiden Jokowi bersama Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan, masjid ini kemudian dibuka untuk umum pada 28 Februari 2023.

Lokasi Masjid Sheikh Zayed terletak di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, tepatnya di bekas Depo Pertamina, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari. Keberadaannya hanya berjarak 2,9 kilometer atau 8 menit perjalanan dari Kantor Wali Kota Surakarta. Dikutip dari situs resmi Pemkot Solo, Masjid Sheikh Zayed di Solo dibangun dua lantai dengan luas bangunan utama masjid sekitar 8.000 meter.